Peran Remaja dan Permasalahannya dalam
Kehidupan
1.
Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan setiap individu
dilakukan melalui proses, mulai dari bayi, anak, remaja, pemuda dan masa
dewasa.
Masa anak adalah masa yang cukup signifikan dalam perkembangan kehidupan
manusia. Bahkan menurut Freud,
kehidupan lima tahun pertama manusia akan menentukan bagaimana ia menjalani
kehidupan masa-masa selanjutnya. Hal ini menekankan pentingnya perkembangan
optimal di masa anak, karena akan menentukan bagaimana anak bertumbuh kembang
di tahapan perkembangan berikutnya.Tetapi
dalam masalah ini remajalah yang sangat
dominan karena secara tidak langsung remaja akan dituntut dalam melaksanakan
perannya baik di dalam keluarga, sekolah maupun masayarakat. Banyak para pakar
yang melakukan pendekatkan normati dan efektif dalam membahasnnya. Daa yang
mengatakn bahwa pemuda itu dimulai dari umur
dua belas sampai umur lima belas tahun, ada pula yang mengatakan mulai
dari umur tiga belas sampai delapan belas tahun. Pada masa inilah kecerdasa
emosi individu berkembang pesat. Kemampuan individu dalam memahami emosi
yang dirasakan akan sampai pada tahap dimana ia mampu mengekspresikan perasaan
secara akurat dan mengekspresikan kebutuhan yang mengitari perasaan-perasaan
tersebut. Ia juga sensitif terhadap ekspresi emosi yang tidak sesuai atau yang
dimanipulasi, karena individu dengan emotional intelligence yang baik
memahami ekspresi dan manifestasi dari emosi. Oleh karena itu pada tahap ini
remaja memungkinkan tidak mampu mengedalikan emosinnyam dikarenakan itu banyak
remaja yang tidak dapat mengendalaikan tingkah lakunnya dan terjadilah kenakaln
remaja.
2.
Pembahasan
- Permasalahan remaja
Banyaknya permasalahan dan krisis yang
terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi
perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi
sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan
diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode
ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998)
menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada
penyelesaian krisis pada masa ini. Oleh karena itu maka pada masa remaja
merupakan kompetisi yang paling utama untuk menentukan kerakteristik yang akan
membawanya kedalam masa depan yang cerah. Kalau saja pada masa ini sang remaja
tidak mampu berkompetisi maka pad masa
berikutnya sang remaja tersebut akan menemui jalan buntu. Remaja merupakn studi
yang utama dalam komponen individu sebab remaja daoat berubah secara drastis.
Perubahan yang sangat fenominal, perubahan yang tidak beraturan, karena
disinilah emosi remaja sulit untuk dikendalikan. Mereka biasanya mengambil
keputusan tanpa perhitungan yang matang yang mereka pikirkan yang penting dapat
memenuhi keinginanannya saja atau yang disebut berfikir secara spontanitas
Pada masa remaja ini perkembangan
kecerdasan emosional sanagt agresif. Emotional intelligence digunakan untuk
integrasi emosi yang menitikberatkan peran emosi dalam menghadapi masalah yang
berkenaan dengan sistem kognisi. Emosi bertindak sebagai suatu sistem yang
memberikan tanda atau sinyal-sinyal tertentu sejak lahir. Semakin matang,
sinyal-sinyal tersebut mulai
sinyal-sinyal tertentu sejak lahir. Semakin matang, sinyal-sinyal
tersebut mulai dapat dimanfaatkan dalam aktivitas kognisi yaitu dengan cara
mengarahkan perhatian remaja pada hal-hal yang penting. Kontribusi emosi yang
kedua dalam melakukan aktivitas kognisi adalah dengan “menempatkan” emosi pada
suatu hal sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami. Remaja akan mencoba untuk menempatkan dirinya pada
posisi orang lain yang merasakan sensasi emosi tertentu dan mencoba untuk
merasakan emosi tersebut pada dirinya sendiri ketika dimintai pendapat mengenai
emosi yang dirasakan oleh suatu karakter pada sebuah cerita atau pada saat
diminta untuk menentukan emosi yang dirasakan oleh orang lain. Dalam
perkembangannya, kemampuan untuk memanfaatkan sensasi emosi yang dirasakan akan
disertai
dengan
perencanaan. Ia mampu untuk membuat antisipasi pada saat memasuki sekolah baru.
Dengan kata lain, terdapat sebuah proses dimana emosi dapat dihasilkan,
dirasakan, dimanipulasi, serta diuji sehingga emosi tersebut dapat lebih mudah
untuk dipahami. Semakin akurat individu merasakan sensasi emosi dan semakin
realistis proses tersebut terjadi, remaja akan semakin terbantu untuk melakukan
pilihan-pilihan dalam kehidupan.
Perputaran
mood yang dirasakan individu dapat merubah cara pandang individu
sehingga mendorong individu untuk melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang.
Lebih lanjut, remaja akan mampu untuk memahami bahwa perbedaan pemikiran serta
tingkah laku yang ditampilkan disebabkan oleh jenis mood yang
berbeda-beda.
B. Karakteristik remaja
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki
karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan
lainnya.pada umumnya masa remaja dapat dipandang sebagai suatu tahapan dalam
pembentukan kepribadian manusia. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
a.
Masa remaja adalah periode
yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting
karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi
pada masa ini. Selain itu, periode inipun memiliki dampak penting terhadap
perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi perkembangan fisik
dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang menuntut individu
untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan
suatu sikap, nilai-nilai dan
mintal yang baru.
Dalam masa ini juga
diterapkannya masa pembelajaran mengenai pendidikan. Dalam pendidikan tersebut
remaja dituntut untuk menggunakan otaknya semaksimal mungkin. Dimasa ini juga
disebut masa keemasan, karena pada masa ini kecerdasan sangat melejit. Remaja
mulai mengadakan pertukaran pengetahuan yang biasanya tidak sesuai dengan biasa
mereka lakukan
Di masa
remajalah merupakan tantangan yang sesungguhnya benar apa yang di uraikan oleh
pakar bahwasanya kepribadian itu ditentukan pada masa ini yang akan menjanjikan
kehidupan yang akan datang.
b. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk
meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya
dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru
untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama
peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak
jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu
menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai
dengan usianya, namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku
seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa
untuk usianya.
Pola peralihan
ini biasannya dilakukan pada lingkungan-lingkungan baik dalam keluarga, sekolah
maupun di masyarakat. Tetapi peralihan yang dilakukan dalam bentuk prilaku
biasannya ditemukan dalam pergaulan atau dalm komonitas permainan. Dari masa
peralihan ini maka akn membawa anak kepada krakteristik daalm dirinnya. Coba
kita lihat realita yang timbul pada masa remaja, misalnya anak yang baru lulus
dari sekolah dasar kemudian dia masuk pada tingkat selantutnya maka dia berada dalam atmosfer yang baru maka
mas penyeusian pada dirinnya akan mengiti alur dalam komonitas tersebut. Oleh
karema itu maka remaja di perlukan bimbingan dari orang tua dalam
mengarhkannya.
c. Masa
remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini
berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi
terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik
perubahan yang khas dalam periode ini yaitu,
(1) peningkatan emosionalitas,
(2) perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual,
(3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan
yang menimbulkan masalah baru,
(4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula
perubahan nilai, dan
(5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang
terjadi.
Dari karakteristik tersebut emosi
remaja sulit untuk dikendalikan karena yang dia lakuan hanya spontanitas tanpa
melalui pemikiran yang matang. Kalau emosinya tidak dapat dibendung mak akan
membawannya ke dalam perubahan yang drastic. Perubahan yang tanpa melalui
perhitungan yang akan mengakibatkan ketrpurukan dalam dirinnya jikalau emosi
lebih dominan daripada nalarnya. Kalau saja remaja hidup dalam lingkungan
masyarakat maka akan mengakibatkan peran yang begitu baik namun apabila emosi
tersebut diguanak dalam hal yang berkaitan dengan hal-hal yang membangun maka itu
sangat menguntungkan. Dari polapikir remaja akan mengarah terhadap prilaku
remaja itu sendiri.
Pada priode ini msa berfikir remaja
tentang masalah perannya sangat minim oleh krena itu remaja mementingkan
kesenangan saja namun dlam tahap ini merupakan tahapan krakteristik yang sangat
menentukan terhadap prilakunya dalam kehidupan yang berikutnya.
d. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit
untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan
oleh dua alasan yaitu :
- pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
- Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
e. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap
kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari
identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama
dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu
dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda
lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
Pada priode ini maka remaja ingin menjadikan
dirinya yang eksis mereka ingin diakui keberadaanya. Dengan gaya tersebut
mereka ingin diakui sekaligus supaya dipuji atau bagaian dari entensitas
tersebut.
f. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh
individu itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak
masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan
remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan
perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan
masalahnya.
Dalam hal ini remaja hanya menjadi simbol
dalam perannya yang sesungguhnya di dalam masyarakat karena mereka masih belum
mampu untuk memecahkan permasalahnnya sendiri. Mereka membutuhkan bimbingan
dari orang lain untuk di hargai di masyarakat tersebut
g. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat
hidup secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain
sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama
terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar
untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis
aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut
tidak dapat mereka capai.
Dalam priode ini remaja memainkan perananya
dengan menggunakan keutamaan emosi daripada berfikir secara logis, oleh krena
itu remaja sangat rentan untuk menyalahkan orang alin padahal anggapannya belum
tentu benar menurut orang lain.
h. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka
dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan
menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa
berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga
mereka mulai untukmemperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan
status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan
hubungan seksual.
Anggapan yang
timbul dalam masalah ini remaja sangat anggresif terhadap penerimaan
pribadinnya yaitu mereka ingin menunjukkan eksistensi pada dirinnya.
Anggapannya selalu mengkaitkan bahwasanya mereka sudah pantas mengatur dirinya
sendiri. Keterlibatan orang lain tidak digubrisnya. Dia menonjolkan kemauannya
sendiri tanpa berurusan dengan orang lain.
C.
Tugas Perkembangan Masa
Remaja
Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja
terfokus pada bagaimana melalui sikap dan pola perilaku kanak-kanak dan
mempersipakan sikap dan perilaku orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa
remaja ini adalah sebagai berikut :
- Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua jenis kelamin
- Mencapai peran sosial feminin atau maskulin
- Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
- Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara sosial
- Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
- Mempersiapkan untuk karir ekonomi
- Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga
- Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.
D. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada Masa Remaja
Kalau kita membahas tentang perubahan
fisik maka yang akan kita bahas adalah meliputi perubahan tinnggi tubuh, besar
dan berat tubuh.
a. Tinggi badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak
laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
b. Berat badan
Perubahan
berat tubuh seiring dengan waktu sama dengan perubahan tinggi badan, hanya saja
sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.
c. Proporsi
tubuh
Berbagai
bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan
lebih kuat.
d. Organ
seksual
Pada
laki-laki dan perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa padaperiode remaja
akhir, namun fungsinya belum matang sampai dengan beberapa tahun kemudian
e. Karakteristik
sex sekunder
Karakteristik
sek sekunder utama mengalami perkembangan pada level dewasa pada periode remaja
akhir.
F. Emosionalitas Masa Remaja
Selain
terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam emosionalitas remaja yang cukup mengemuka,
sehingga ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari perubahan pada aspek
emosionalitas ini. Masa ini disebut sebagai masa “storm and stres”, dimana
terjadi peningkatanketegangan emosional yang dihasilkan dari perubahan fisik
dan hormonal. Pada masa ini emosi seringkali sangat intens, tidak terkontrol
dan nampak irrasional, secara umum terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang
dilalui. Misalnya,
pada usia 14 tahun, remaja menjadi mudah marah, mudah gembira, dan meledak secara emosional, sedangkan pada usia
16 tahun terjadi kebalikannya mereka mengatakan tidak terlalu merasa khawatir. Hal yang paling membuat remaja marah adalah
apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak atau pada saat merasa diperlakukan tidak adil.
Ekspresi kemarahannya
mungkin berupa mendongkol, menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang juga cukup mengemuka
yaittu pada masa ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang memiliki materi lebih.
G. Perubahan
Sosial pada Masa Remaja
Salah satu
tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah penyesuaian sosial. Penyesuaian ini harus
dilakukan terhadap jenis kelamin yang berlainana dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan
terhadap orang dewasa
diluar keluarga dan lingkungan sekolah. Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan
waktu mereka di luar rumah bersama dengan teman sebaya mereka, sehingga bisa difahami apabila
teman sebaya sangat
berpengaruh terhadap sikap, cara bicara, minat, penampilan, dan perilaku remaja.Perubahan
dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya perubahan dalam sikap dan perilaku dalam relasi heteroseksual,
mereka yang tadinya tidak menyukai keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan dengan lawan
jenis. Secara umum dapat
dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis meningkat. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi dengan adanya
nilai-nilai baru dalam memilih teman, dimana sekarang remaja lebih memilih yang memiliki minat dan
nilai-nilai yang sama, bisa
memahami dan membuat merasa aman, dapat dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan
dengan guru atau orang tua. Pada masa ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil sebagai seorang
yang populer dan disukai oleh lingkungannya.
H. Minat-minat pada Masa Remaja
Pada masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan
tertentu yang sangat beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin,
kecerdasan, lingkungan tempat tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk
mengembangkan minat, apa yang diminati teman sebayanya, status dalam kelompok
sosial, kemampuan bawaan, minat keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara
umum minat-minat remaja ini dapat dikategorikan menjadi :
1) Minat Rekreasi
Pada masa ini sudah muncul minat rekresi seperti halnya orang
dewasa. Banyaknya hegiatan dan tuntutan baik di sekolah maupun dirumah
dirasakan penting memiliki sarana rekreasi bagi remaja, Misalnya : permainan
dan olah raga, santai, traveling, hobi, menari, membaca, film, radio, televisi
dan melamun.
2) Minat Sosial
Perkembangan minat sosial tergantung pada kesempatan yang dimiliki
remaja untuk mengembangkan minta ini dan sebagian tergantung seberapa populer
dia di dalam kelompok sebayanya.
3) Minat Pribadi
Minat pada dirinya sendiri merupakan minat terkuat pada masa
remaja, hal ini disebabkan karena mereka menyedari bahwa penerimaan dari sosial
dipengaruhi oleh penampilan umum mereka, misalnya : penampilan, pakaian,
prestasi, kemandirian, dan uang yang merupakan simbol status.
4) Minat terhadap Pendidikan
Pada remaja awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara
umum dan mengenai larangan, PR, kursus yang dibutuhkan, makanan di kantin dan
mekanisme belajar di sekolah. Mereka kritis terhadap guru dan cara mereka
mengajar. Pada remaja akhir sikap terhadap pendidikan lebih banyak dipengaruhi
oleh minat pekerjaannya.
5) Minat terhadap pekerjaan
Pada masa ini anak laki-laki maupun perempuan mulai untuk
memikirkan secara lebih serius tentang masa depan mereka. Anak laki-laki lebih
perhatian terhadap pekerjaan di masa depan dibanding anak perempuan. Anak
laki-laki lebih menginginkan pekerjaan yang mewah, menarik dan memiliki gengsi
yang tinggi, sedangkan anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang lebih aman
dan tidakmenyita waktu.
6) Minat religious
Para remaja sekarang ini tertarik pada agama dan merasa bahwa hal
tersebut memiliki peran yang penting dalam kehidupan mereka.
7) Minat dalam simbol status
Pada masa remaja simbol status memiliki empat fungsi penting yaitu
: mengatakan pada orang lain bahwa mereka memiliki status sosioekonomi yang
lebih tinggi dari yang lain, remaja yang superior dinilai memiliki prestasi
oleh kelompoknya, remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan tampilan
dan tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati dewasa.
I. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
Banyak faktor yang mempengaruhi sikap remaja
antara lain Menurut Hurlock (1980),
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan,
yaitu :
a. Sikap teman sebaya – apakah mereka berorientasi untuk
melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
b. Sikap orang tua – apakah orang tua menialai bahwa sekolah
merupakan sarana peningkatan status sosialnya atau hanya sekedar tuntutan untuk
menyekolahkan saja.
c. Tingkatan, yang menunjukkan kesuksesan atau kegagalan remaja
secara akademis.
d. Relevansi atau nilai praktis dari bermacam-macam pelajaran.
e. Sikap terhadap guru, pegawai administrasi, kebijakan-kebijakan
akademik dan disiplin.
f. Sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler
g. Derajat penerimaan sosial oleh teman sekelasnya.
J.
Tanda-tanda bahaya dari maladjustment remaja
Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam
fisik, psikologis dan sosial pada remaja yang sangat cepat dan drastis menuntut
remaja tersebut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan
tuntutan-tuntutan lingkungan baru yang menyertainya. Pada kenyataannya tidak
semua remaja dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut, berikut adalah
beberapa tanda-tanda penyesuaian diri yang salah pada remaja :
a. Tidak bertanggung jawab, misalnya mengabaikan sekolah.
b. Agresif secara berlebihan dan sikap yang tertalu yakin atas
dirinya.
c. Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja harus menyesuaikan
dengan standar kelompok.
d. Homesickness
e. Menghayal secara berlebihan sebagai upaya untuk mengkompensir
ketidakpuasan dari kehidupan sehari-hari.
f. Regresi perilaku ke tingkat perkembangan yang lebih awal,
misalnya ngompol, ngamuk pada saat marah dan lain-lain.
g. Menggunakan defense mechanism secara berlebihan, seperti rasionalisasi, proyeksi, fantasi, dan displacement.
K. Cara-cara untuk
menangani masalah ramaja
Banyak cara dalam mengatasi remaja. Banyak para
pakar yang mencoba memecahkan masalah tersebut dimulai dengan
adanya perubahan yang terjadi dalam fisik, psikologis dan sosial pada remaja yang
sangat cepat dan drastis menuntut remaja tersebut untuk bisa menyesuaikan
diri dengan perubahan tersebut dan tuntutan-tuntutan lingkungan baru yang
menyertainya. Dengan cara memberikan perhatian yang lebih bagi mereka dan
memberikan bimbingan secara intensif sehingga dapat menetralisir penyimpangan
tersebut.
L. peran remaja dalam
kehidupan
Peran remaja
sangat dominan dalam pergaulan bersama lingkungan ada yang mengatakan bahwa
peran remaja antara lain :
- Sebagai bibit masa depan untuk kelangsungan sebuah Negara
- Sebagai penerus anggota keluarga dalam kedudukan dimasyarakatnya
- Chang of generations yaitu sebagai pelopor tentang masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya yang akan membawannya pada suatu perubahan.
Diantara
peran diatas masih banyak yang masih di kaji oleh para ahli sampai sekarang
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar