ILMU PENDIDIKAN ISLAM
A. Definisi Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam adalah studi tentang sistem dan
proses kependidikan yang berdasarkan Islam untuk mencapai produk atau
tujuannya, baik studi secara teoritis maupun praktis. Sebagai landasan
pandangan seorang muslim terdapat dalam Al-qur’an yaitu:
¨bÎ) úïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3
$tBur y#n=tF÷z$# úïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# wÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3
`tBur öàÿõ3t ÏM»t$t«Î/ «!$# cÎ*sù ©!$# ßìÎ| É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai)
disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al
Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(Al-‘Imran:19)
Pengertian pendidikan Islam secara umum terwakili dalam beberapa
konsep kunci, yaitu :
1.
Tarbiyah
Tarbiyah secara etimologis berasal dari bahasa Arab yang berarti tumbuh Dan
berkembang. Secara filosofis, Isfahani memahami konsep tarbiyah sebagai berikut
:
a.
Tarbiyah adalah
perkembangan sesuatu dari suatu kondisi ke kondisi tertentu secara bertahap
hingga mencapai tingkat kesempurnaan.
b.
Kata tarbiyah memiliki arti proses
pertumbuhan, yaitu membawa sesuatu dari suatu keadaan pada keadaan kelengkapan
secara berangsur-angsur.
2.
Ta’lim, Tabyin, dan Tazkiyah
Ta’lim secara etimologis berasal dari kata bahasa arab
‘allama yang artinya mengajar atau menyampaikan informasi. Sedangkan secara
filosofis dalam Al-Qur’an digunakan khusus Untuk menunjukkan ilmu pengetahuan
Dan teknologi yang dapat diulang Dan dikembangkan.
3.
Tadris
Kata tadris berasal dari kata darrasa, yudarrisu,
tadrisy, yang berarti membaca Dan mempelajari. Kata tadris cenderung berkonotasi
pada proses mempelajari Al-Qur’an secara mandiri bagi manusia pembelajar.
4.
Ta’dib
Ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diyb yang
biasa diartikan dengan ‘allama yang artinya mendidik. Istilah ta’dib dalam
bentuk subjek pelaku, yakni kata muaddib digunakan Untuk sebutan guru-guru
privat di Istana yang bertugas mendidik anak-anak bangsawan.
Dalam konsep ta’dib, tujuan pendidikan beranjak dari
sekedar transfer of knowledge, dari
prinsip ilmu Untuk ilmu menuju kearah ikhtiar menjadikan paradigma hirarki ilmu
sebagai landasan tindakan dalam pengambilan keputusan Untuk kemanusiaan.
B. Tujuan Pendidikan Islam
Dikatakan oleh Dr. Zakiah Daradjat bahwa tujuan
pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang
membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia
utuh rohani Dan jasmani,dapat hidup Dan berkembang secara wajar Dan normal
karena taqwanya kepada Allah SWT. Tujuan akhir hidup manusia terdapat dalam
Al-qur’an ,yaitu :
$tBur
àMø)n=yz
£`Ågø:$#
}§RM}$#ur wÎ)
Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
56. dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku. (Az-Zariyat:56)
Nahlawy (1963: 67) menunjukkan empat tujuan umum pendidikan Islam,
yaitu :
1.
Pendidikan
akal Dan persiapan pikiran.
2.
Menumbuhkan
potensi-potensi Dan bakat-bakat asal pada kanak-kanak.
3.
Menaruh
perhatian pada kekuatan Dan potensi generasi muda Dan mendidik mereka.
4.
Berusaha
Untuk menyeimbangkan segala potensi-potensi Dan bakat-bakat manusia.
Diantara tujuan-tujuan tesebut saling berkaitan erat
yang merupakan jalan menuju kehidupan dunia Dan akhirat.
Dan yang dimaksud dengan tujuan khusus adalah
perubahan-perubahan yang diinginkan yang merupakan bagian yang termasuk dibawah
tiap tujuan umum pendidikan yang menjadi penumbuhan semangat agama dan akhlaq.
C. Karakteristik Pendidikan
Islam
Dalam studi kependidikan, sebutan “pendidikan Islam”
pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas yaitu, jenis pendidikan yang
berlatar belakang keagamaan.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa keberadaan
pendidikan Islam tidaklah sekedar menyangkut karakteristik dan lembaga formal
sebagai penyelenggaranya. Tetapi pendidikan Islam memiliki muatan tujuan yang
diidamkan sekaligus diyakini sebagai yang paling ideal bagi pengantaran hidup dan
tujuan hidup manusia. Pendidikan Islam merupakan model pendidikan yang mampu
membentuk manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, dan unggul
dalam moral. Hal ini terdapat dalam Al-qur’an yaitu:
ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r&
ö/ä3ÏRºuqø9r&ur 4
¨bÎ) Îû y7Ï9ºs
;M»tUy tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 ÇËËÈ
22.
dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS
Ar-Rum:22)
D. Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan,
Kebudayaan, sosial, olahraga Dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi
murid-murid didalam maupun diluar sekolah dengan maksud menolongnya Untuk
berkembang menyeluruh dalam segala segi Dan merubah tingkah laku mereka sesuai
dengan tujuan- tujuan pendidikan. (Al-Syaibani, C.M.A Falsafah pendidikan
Islam, terjemahan Hasan Langgulung, Bulan Bintang, Jakarta, 1997).
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa
kurikulum mempunyai empat unsur utama, yaitu :
1.
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh
pendidikan itu.
2.
Pengetahuan
(knowledge), informasi, data-data, aktivitas, Dan pengalaman dari mana
terbentuk kurikulum itu.
3.
Metode Dan
cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru Untuk mengajar mendorong murid-murid belajar Dan membawa
mereka kearah yang dikehendaki kurikulum.
4.
Metode Dan
cara penilaian yang digunakan dalam mengukur Dan menilai kurikulum serta hasil
proses pendidikan yang direncanakan dalam kurikulum.
Dengan demikian kurikulum mengandung tujuan-tujuan, isi
atau mata pelajaran, metode mengajar, Dan metode penilaian. Hal ini sesuai
dengan Al-qur’an yaitu:
!$yJx. $uZù=yör& öNà6Ïù Zwqßu öNà6ZÏiB (#qè=÷Gt öNä3øn=tæ $oYÏG»t#uä öNà6Ïj.tãur ãNà6ßJÏk=yèãur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur Nä3ßJÏk=yèãur $¨B öNs9 (#qçRqä3s? tbqßJn=÷ès? ÇÊÎÊÈ
151. sebagaimana (kami telah menyempurnakan
nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan
kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.
Dan sabda nabi Muhammad SAW yaitu :
Artinya: Barangsiapa
bertambah ilmu pengetahuannya tapi tidak bertambah petunjuk dari Allah maka ia tidaklah bertambah kecuali
makin jauh dari Allah.
REFERENSI
Al-Syaibani, C.M.A Falsafah pendidikan Islam, terjemahan Hasan
Langgulung, Bulan Bintang, Jakarta, 1997
Fadlullah. 2005. Quo Vadis Pendidikan
Islam. Banten: Untirta Press
Uhbiyati, Nur. 1977. Ilmu
Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Muslih, Usa; Aden, Wijdan. 1977. Pendidikan
Islam dalam Peradaban Industrial. Yogyakarta: Aditya Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar