Total Tayangan Halaman

Selasa, 12 Juni 2012

ilm pendidikan islam


ILMU PENDIDIKAN ISLAM

A.    Definisi Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam adalah studi tentang sistem dan proses kependidikan yang berdasarkan Islam untuk mencapai produk atau tujuannya, baik studi secara teoritis maupun praktis. Sebagai landasan pandangan seorang muslim terdapat dalam Al-qur’an yaitu:
¨bÎ) šúïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# šúïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# žwÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$#  cÎ*sù ©!$# ßìƒÎŽ|  É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ  
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(Al-‘Imran:19)
Pengertian pendidikan Islam secara umum terwakili dalam beberapa konsep kunci, yaitu :
1.      Tarbiyah
Tarbiyah secara etimologis berasal dari bahasa Arab yang berarti tumbuh Dan berkembang. Secara filosofis, Isfahani memahami konsep tarbiyah sebagai berikut :
a.       Tarbiyah adalah perkembangan sesuatu dari suatu kondisi ke kondisi tertentu secara bertahap hingga mencapai tingkat kesempurnaan.
b.      Kata tarbiyah memiliki arti proses pertumbuhan, yaitu membawa sesuatu dari suatu keadaan pada keadaan kelengkapan secara berangsur-angsur.
2.      Ta’lim, Tabyin, dan Tazkiyah
Ta’lim secara etimologis berasal dari kata bahasa arab ‘allama yang artinya mengajar atau menyampaikan informasi. Sedangkan secara filosofis dalam Al-Qur’an digunakan khusus Untuk menunjukkan ilmu pengetahuan Dan teknologi yang dapat diulang Dan dikembangkan.
3.      Tadris
Kata tadris berasal dari kata darrasa, yudarrisu, tadrisy, yang berarti membaca Dan mempelajari. Kata tadris cenderung berkonotasi pada proses mempelajari Al-Qur’an secara mandiri bagi manusia pembelajar.

4.      Ta’dib
Ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diyb yang biasa diartikan dengan ‘allama yang artinya mendidik. Istilah ta’dib dalam bentuk subjek pelaku, yakni kata muaddib digunakan Untuk sebutan guru-guru privat di Istana yang bertugas mendidik anak-anak bangsawan.
Dalam konsep ta’dib, tujuan pendidikan beranjak dari sekedar transfer of knowledge, dari prinsip ilmu Untuk ilmu menuju kearah ikhtiar menjadikan paradigma hirarki ilmu sebagai landasan tindakan dalam pengambilan keputusan Untuk kemanusiaan.
B.     Tujuan Pendidikan Islam
Dikatakan oleh Dr. Zakiah Daradjat bahwa tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia utuh rohani Dan jasmani,dapat hidup Dan berkembang secara wajar Dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT. Tujuan akhir hidup manusia terdapat dalam Al-qur’an ,yaitu :
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ  
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku. (Az-Zariyat:56)

Nahlawy (1963: 67) menunjukkan empat tujuan umum pendidikan Islam, yaitu :
1.      Pendidikan akal Dan persiapan pikiran.
2.      Menumbuhkan potensi-potensi Dan bakat-bakat asal pada kanak-kanak.
3.      Menaruh perhatian pada kekuatan Dan potensi generasi muda Dan mendidik mereka.
4.      Berusaha Untuk menyeimbangkan segala potensi-potensi Dan bakat-bakat manusia.
Diantara tujuan-tujuan tesebut saling berkaitan erat yang merupakan jalan menuju kehidupan dunia Dan akhirat.
Dan yang dimaksud dengan tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang diinginkan yang merupakan bagian yang termasuk dibawah tiap tujuan umum pendidikan yang menjadi penumbuhan semangat agama dan akhlaq.
C.    Karakteristik Pendidikan Islam
Dalam studi kependidikan, sebutan “pendidikan Islam” pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas yaitu, jenis pendidikan yang berlatar belakang keagamaan.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa keberadaan pendidikan Islam tidaklah sekedar menyangkut karakteristik dan lembaga formal sebagai penyelenggaranya. Tetapi pendidikan Islam memiliki muatan tujuan yang diidamkan sekaligus diyakini sebagai yang paling ideal bagi pengantaran hidup dan tujuan hidup manusia. Pendidikan Islam merupakan model pendidikan yang mampu membentuk manusia yang unggul secara intelektual, kaya dalam amal, dan unggul dalam moral. Hal ini terdapat dalam Al-qur’an yaitu:
ô`ÏBur ¾ÏmÏG»tƒ#uä ß,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ß#»n=ÏG÷z$#ur öNà6ÏGoYÅ¡ø9r& ö/ä3ÏRºuqø9r&ur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy tûüÏJÎ=»yèù=Ïj9 ÇËËÈ  
22. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS Ar-Rum:22)
D.    Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, Kebudayaan, sosial, olahraga Dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid didalam maupun diluar sekolah dengan maksud menolongnya Untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi Dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan- tujuan pendidikan. (Al-Syaibani, C.M.A Falsafah pendidikan Islam, terjemahan Hasan Langgulung, Bulan Bintang, Jakarta, 1997).
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa kurikulum mempunyai empat unsur utama, yaitu :
1.       Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan itu.
2.      Pengetahuan (knowledge), informasi, data-data, aktivitas, Dan pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.
3.      Metode Dan cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru Untuk mengajar  mendorong murid-murid belajar Dan membawa mereka kearah yang dikehendaki kurikulum.
4.      Metode Dan cara penilaian yang digunakan dalam mengukur Dan menilai kurikulum serta hasil proses pendidikan yang direncanakan dalam kurikulum.
Dengan demikian kurikulum mengandung tujuan-tujuan, isi atau mata pelajaran, metode mengajar, Dan metode penilaian. Hal ini sesuai dengan Al-qur’an yaitu:
!$yJx. $uZù=yör& öNà6Ïù Zwqßu öNà6ZÏiB (#qè=÷Gtƒ öNä3øn=tæ $oYÏG»tƒ#uä öNà6ŠÏj.tãƒur ãNà6ßJÏk=yèãƒur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur Nä3ßJÏk=yèãƒur $¨B öNs9 (#qçRqä3s? tbqßJn=÷ès? ÇÊÎÊÈ  
151. sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Dan sabda nabi Muhammad SAW yaitu :

Artinya: Barangsiapa bertambah ilmu pengetahuannya tapi tidak bertambah petunjuk dari       Allah maka ia tidaklah bertambah kecuali makin jauh dari Allah.



REFERENSI
Al-Syaibani, C.M.A Falsafah pendidikan Islam, terjemahan Hasan Langgulung, Bulan Bintang, Jakarta, 1997
Fadlullah. 2005. Quo Vadis Pendidikan Islam. Banten: Untirta Press
Uhbiyati, Nur. 1977. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Muslih, Usa; Aden, Wijdan. 1977. Pendidikan Islam dalam Peradaban Industrial. Yogyakarta: Aditya Media




Tidak ada komentar:

Posting Komentar